Senin, 09 Januari 2017

IP AWARDS #2 2017 dan Diskusi Interaktif

IP AWARDS DAN DISKUSI INTERAKTIF
9 JANUARI 2017

IP Awards dan Diskusi Interaktif diselenggrakan pada hari Senin, 9 Januari 2017 di Aula UKM Lantai 3 IAIN Tulungagung. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mewujudkan apresiasi penghargaan kepada Mahasiswa yang memperoleh IP terbaik khususnya pada jurusan Hukum Ekonomi Syariah. Dan acara Diskusi Interaktif bertujuan untuk memahamkan kepada Mahasiswa jurusan hukum tentang Transformasi S.Sy menjadi S.H dan bagaimana tindak lanjut setelah menyandang gelar tersebut dan membuka ruang-ruang diskusi bagi Mahasiswa dalam membicarakan gelar tersebut.

Sebelum acara dimulai pada pukul 08:35 team panitia mempersembahkan hiburan dari MOG Acoustic Band membuka dengan judul Lumpuhkan Ingatanku, Could It Be Love, Hanya Sendiri untuk menghibur Mahasiswa yang sudah hadir. 



Kegiatan IP Awards dan Diskusi Interaktif dimulai pukul 09:26 WIB. Kegiatan ini diawali dengan acara pembacaan susunan acara oleh Iis Meilinda Putri, selaku MC. Dilanjutkan dengan pembacaa Ayat Suci Al-Qur’an oleh Fevty Ayuningtias. Kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars IAIN, Mars FoSSEI. 




Dilanjutkan sambutan-sambutan oleh Ketua Pelaksana Siti Jubaidah (HES 1C), Ketua Umum HMJ Hukum Ekonomi Syariah Nur Habib Fauzi, Wakil Dekan III Dr.H. Muhammad Darin Arif Mu’allifin.M.Hum, sekaligus pembukaan acara Diskusi Interaktif. Pembukaan dengan pembacaan Do’a oleh Dr. Kuttbudin Aibak S.Ag.M.H.I. Acara yang terakhir dalam rangkaian acara adalah Penutup dan Do’a yang dipimpin oleh Muhammad Abdul Mu’iz Nawawi (HES 1C).

Setelah acara pembukaan acara selesai , masuklah pada acara inti yaitu DISKUSI INTERAKTIF yang dimoderatori oleh Khilyatul Ma’wa (HES 1B), dengan tema Transformasi S.Sy menjadi S.H. Diawali dengan pembacaan Curiculum Vitae kedua pemateri yaitu Dr.H. Ahmad Mu’tadi Ansor.M.Ag dan Dr. Kuttbudin Aibak S.Ag.M.H.I. Setelah itu penyampaian materi oleh Dr.H. Ahmad Mu’tadi Ansor.M.Ag mengenai penjelasan dan pemahaman tentang Transformasi S.Sy menjadi S.H selama kurang lebih 25 menit.
Berikut penyampaian materi beliau :
            Gelar akademik adalh gelar yang diberikan setelah menempuh jenjang pendidikan akademik yang diberikan oleh lembaga akademik. Gelar akademik diberikan ketika seseorang sudah mampu menyelesaikan apa yang telah ditentukan oleh badan akademik itu. Dasar pemberian gelar akademik yang berubah-ubah, ditahun 2003 dijadikan lebih psesifik lagi, yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Acuan Mentri Agama tahun 2003 sampai 2009 menggunakan title Sarjana Islam dan S.Pd.I ketentuan peraturan Menteri Agama.
            Sebagai contoh kita ambil saja Hukum Ekonomi Syari’ah yang dahulu bernama Muamalah. Gelar berubah menjadi S.Sy setelah berlaku selama tujuh tahun dari 2009 sampai 2016 ada perubahan gelar akademik untuk PTKI, tahun 2016 Menteri Agama PMA 33 Tahun 2016 tanggal 09 Agustus 2016. Isinya berupa perubahan gelar akademik. Dan bukan tidak mungkin dari S.Sy menjadi S.H bisa berubah lagi dengan menyesuaikan diri. Kelebihan dari transformasi tersebut;
a)    Penggunaan
Gelar sama dengan perguruan tinggi umum. Fakultas syariah sebenarnya fakultas hukum yang mendapat poin (+), maksudnya semua materi hukum di fakultas umum sudah diberikan di fakultas syariah. Ditambah dengan ilmu agama yang diberikan. Yang membedakan hanya sks-nya.
b)    Pengaruh di dunia kerja
Keinginan tidak sama dengan kenyataan. Harus lebih menaikkan potensi diri untuk sukses di dunia kerja. Dengan melalui proses pembelajaran yang serius.

Latar belakang transformasi S.Sy menjadi S.H, yang merupakan sebuah bentuk penghargaan kepada alumni untuk mempunyai kesetaraan dan kemampuan yang sama dibidang hukum.
Tanggapan dari Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor M.Ag., pembaruan sudah dilakukan dengan penelitian dan diskusi yang panjang. Ketika sudah lulus harus benar-benar sempurna dan tidak boleh merasa iri dengan sarjana hukum umum. Harus siap menjadi sarjana hukum di lingkungan masyarakat.
Dilanjutkan pemateri kedua dan tanggapan Dr. Kuttbudin Aibak S.Ag.M.H.I dengan mengambil waktu selama 25 menit.

Berikut penyampaian materi beliau :
            Bapak Aibak berusaha memotivasi Mahasiswa hukum khususnya IAIN TA. Pentingkah Transformasi tersebut ??.  Untuk kesetaraan perguruan tinggi dirasa penting. Catata penting bagi Mahasiswa hukum harus serius dalam kuliah dan materi-materi yang diberikan, gelar itu tidak penting bila tidak menguasai materi.  Lebih penting adalah PROSES. Gelar otomatis muncul setelah lulus kliah.
Proses keperkuliahan dan pembelajaran serta disiplin tinggi, serius, rajin, tepat waktu, aktif diskusi, belajar efektif, serius dalam membuat makalah dan penguasaan materi, fokus kepada materi yang didiskusikan, refrensi, jujur dalam ujian. Itu semua merupakan hal-hal yang wajib dilakukan sebagai Mahasiswa.
Proses yang dimaksud adalah untuk memenuhi tugas dan mempersiapkan diri saat terjun kedunia kerja melalui tes yang sulit. Mulailah dengan niat kuliah dengan serius, rajin dan kuasai materi, yang sebenarnya tantangannya adalah disini. Point plus yang disampaikan pemateri pertama justru terbalik, saat ini Mahasiswa merasa ilmu agama menghalangi pembelajaran materi hukum. Fakultas Syariah lebih bisa mendominasi dengan telah menguasai ilmu agama lebih baik dan hukum-hukum islam yang ada dalam Al-Qur’a dan Hadits, yang sebenarnya lebih mengungguli dari fakultas umum. Kembali keawal bahwa PROSES pembelajaran lebih penting untuk menunjukkan nilai dalam dunia kerja.
Secara umum penyampaian materi dari kedua pemateri begitu menarik sehingga ketika masuk pada sesi Tanya-Jawab banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh Mahasiswa, antara lain:
Pertanyaan dari Amir Fattah :
1.    Mahasiswa shock atau terkejut berhubungan dengan perubahan gelar. Bagaimana langkah jitu untuk menghadapinya didunuian kerja, adakah penambahan mata kuliah dan peraturan yang terjun dari lembaga terkait ??
2.    Hendaknya Materi hukum umum diampu oleh Dosen yang berpengalaman dan lulusan dengan gelar hukum agar materi yg disampaikan lebih menjurus ke materi hukum yang luas, dalam hal ini, Bagaimana solusinya ??
Jawaban dari Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor M.Ag. selaku Pemateri Pertama :
1.    Gelar itu penting dan tidak. Jika dalam kopetensi sosial bisa dikatakan penting, tinggal bagaimana cara meningkatkan kopetensi Mahasiswa dengan sudah disediakannya wadah yang lebih dari cukup.
Kurikulum yang diberikan sudah siap untuk bersaing dan disejajarkan oleh fakultas hukum umum. Kembali kepada diri masing-masing. Materi-materi hukum yang diberikan sudah cukup untuk terjun kedunia kerja, tinggal bagaimana kita (Mahasiswa) memolesnya.
2.    Semua dosen yang mengajar di IAIN TA semua telah layak secara administratif, yang menjadi strandar yg ditetapkan Undang-Undang. Mengajar itu seni, setiap dosen memiliki karakteristik mengajar yang berbeda-beda. Jika ada pengaduan dari mahasiswa tentang proses pembelajaran diterima dengan baik dan akan ditindak lanjuti dengan melakukan pengkajian lebih dahulu. Dengan syarat ada bukti yang diperlihatkan dari Mahasiswa.

Tambahan dari Dr. Kuttbudin Aibak S.Ag.M.H.I selaku Pemateri Kedua :

Dari pertanyaan kedua, kalau memang ada seperti itu lebih baik segera disampaikan. Tiap kontrak belajar harus terkait dengan semua pertemuan dengan sedetail mungkin. Kurikulum kita sudah sangat PAS  dan tepat. 23 mata kuliah di fakultas hukum umum, di fakultas syariah sudah ada dan mencukupi, hanya tiga materi yang belum ada. Akan tetapi bukan menjadi halangan bagi Mahasiswa karena fakultas syariah telah dibekali dengan ilmu agama yang lebih membuatnya TOP.



ALMAHERA Aliansi Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Atas Komentar Anda

HMJ HES. Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Mengenai Saya

Foto saya
Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi Syariah adalah Lembaga Kemahasiswaan di bawah naungan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi HMJ HES 2016/2017

STRUKTUR ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH PERIODE 2016/2017 Ketua Umum Nur Habib Fauzi Wakil Ketua...

Pengikut